2016/06/09

Serba-Serbi Ramadhan - Sidang Isbat, Tarawih Pertama dan Libur Awal Puasa


Tidak terasa bahwa Indonesia sudah mulai memasuki bulan Ramadhan. Bulan suci yang penuh keberkahan ini memiliki berbagai tradisi maupun kebiasaan yang terkadang hanya ada di Indonesia. Diawali dengan penyelenggaraan sidang isbat yang selalu ditunggu-tunggu untuk menentukan awal puasa dan juga untuk menentukan awal sholat tarawih.



Sedikit sejarah dari sidang isbat di Indonesia. Sejak tahun 1950, pemerintah mulai menyelenggarakan sidang isbat untuk menentukan hari pertama Ramadhan, 1 Syawal (Idul Fitri) dan 1 Dzulhijjah (Idul Adha). Sidang ini diselenggarakan pada satu hari sebelum dengan menghadirkan berbagai ulama, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat. Ini bertujuan untuk menyeragamkan hari pertama Ramadhan secara nasional, walaupun sidang ini tidak pernah lepas dari pro dan kontra ketika ada perbedaan pendapat tentang awal bulan hijriyah dikarenakan metode yang dipakai berbeda.

Sidang diawali dengan pemaparan posisi hilal atau bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya itjimak atau konjungsi pada arah dekat matahari terbenam oleh anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI dari Planetarium. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai pemaparan hilal oleh Ormas dan Ulama yang menggunakan berbagai metode dalam menentukan datangnya hari suci. Lalu akan dilakukan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Terakhir, hasil akan diumumkan oleh menteri agama yang disiarkan oleh berbagai media masa. Namun Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama sendiri mengakui bahwa keputusan ini tidaklah mengikat, sehingga setelahnya bisa saja pihak tertentu tetap meyakini tanggal yang berbeda.



Nah setelah pemerintah menetapkan awal puasa, masyarakat langsung bersiap-siap untuk melaksanakan sholat tarawih di mesjid. Karena awal puasa, sudah bisa dipastikan mesjid pasti ramai dengan orang yang melaksanakan sholat tarawih. 


Dan kebiasaan lainnya adalah libur awal puasa. Instansi pendidikan seperti sekolah maupun universitas biasanya akan meliburkan aktivitas belajar mengajar di 2 hari pertama puasa. Libur ini dimaksudkan untuk menyambut awal bulan suci Ramadhan. Hal ini dimanfaatkan para siswa untuk mengisi waktu luang dengan cara ngabuburit dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk istirahat dari kegiatan perkuliahan.